type="text/javascript">
Kamis, 29 Januari 2009
Depok's Newspaper
Nama Surat kabar/Majalah Alamat Telp
1. Monitor Depok Jl.Margonda raya
2.
Selasa, 19 Agustus 2008
berwisata kuliner di Margonda Synchronicity's street
Suatu malam pada akhir Maret, sepasang muda-mudi tampak bersantap di warung mi aceh di kaki lima Jalan Margonda Raya, antara apartemen Margonda Residence dan Rumah Sakit Bunda. Keduanya tampak menikmati santapan panas yang dihidangkan bersama sepiring kecil emping goreng dan acar ketimun.
Mi aceh beda dengan yang lain. Lebih spicy,” kata Cita (21), si pemudi yang mahasiswi Komunikasi Universitas Indonesia (UI). Ia juga mengaku kerap makan bersama teman-teman satu kosnya di warung kaki lima itu.
Mi aceh, yang sering digosipkan dimasak memakai daun ganja sebagai penyedap, hanya salah satu hidangan Nusantara yang dijajakan di sepanjang Jalan Margonda Raya. Di jalan sepanjang sekitar tiga kilometer yang membelah Kota Depok dari utara ke selatan itu berdiri puluhan warung kaki lima, kedai, maupun restoran yang menawarkan hidangan khas dari Sabang sampai Merauke. Ini belum termasuk kafe dan restoran ala Jepang dan Amerika serta puluhan warung tenda lain yang menjajakan hidangan kaki lima standar nasional, macam pecel lele dan sea food.
Sejak memasuki jalan utama Kota Depok itu dari utara, dari arah jalan layang akses UI, beberapa restoran dan kedai makan sudah langsung terlihat. Di sebelah kiri antara lain ada restoran padang dengan wajah berarsitektur rumah gadang. Ini cuma salah satu restoran padang yang meramaikan Jalan Margonda Raya dari ujung ke ujung.
Terus berjalan ke selatan, kian banyak kedai hidangan Nusantara dan varian-variannya. Di sekitar mulut Gang Sawo, jalan pintas menuju Stasiun Kereta Api Depok-UI, misalnya, ada kedai bakso malang dan sebuah kedai pempek palembang.
Setelah itu, ada restoran Kubang, restoran martabak padang yang hak ciptanya konon sudah resmi didaftarkan di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Seperti di sejumlah restoran minang lain, di sana juga bisa disantap soto padang dan sate padang yang sedap.
Di lokasi sama, kurang lebih di seberang Apartemen Margonda Residence, bisa ditemui restoran sunda yang menyiapkan menu macam karedok dan pepes ikan mas. Terpaut beberapa tempat usaha lain, ada pula warung bubur ayam garut yang khas.
Di pertengahan Jalan Margonda Raya, di sekitar pusat perbelanjaan Depok Town Square (Detos) dan Margo City, ada sejumlah kedai dan restoran daerah lain. Misalnya, kedai soto ayam Ambengan yang khas Surabaya dan kedai soto kudus yang bertetangga dengan sebuah restoran gudeg yogya.
>kern 401m<>h 9737m,0<>w 9737m<>kern 251m<>h 9738m,0<>w 9738m<
Beberapa kedai bahkan menawarkan menu daerah yang belum banyak dikenal. Salah satunya restoran Sroto Banyumas yang juga berlokasi tak jauh dari Detos. Sroto banyumas adalah sejenis soto daging atau ayam bening dengan taburan kecambah dan irisan daun bawang. Sroto banyumas yang juga dihidangkan dengan taburan keripik singkong dan sambal kacang ternyata lumayan mak nyuss.
Tujuan wisata kuliner
Sejak tahun 1980-an, Jalan Margonda Raya berkembang menjadi pusat wisata belanja dan kuliner. Kecuali sejumlah pusat perbelanjaan besar yang tak kalah dari yang ada di Jakarta, di sepanjang jalan raya itu juga bertumbuhan berbagai restoran yang berlomba memenuhi segala macam selera.
Pertumbuhan ini dipicu oleh kepindahan Kampus UI dan beberapa perguruan tinggi lain dari Jakarta ke Depok dan sekitarnya sejak awal dekade itu. Mahasiswa UI saja kini jumlahnya 38.000 orang. Mereka menghuni asrama mahasiswa, apartemen, dan ratusan rumah kos yang sebagian besar tersebar di jalan-jalan kecil di kedua sisi Jalan Margonda Raya. Bersama kaum komuter, kaum pekerja Jakarta yang bermukim di Depok, mereka jelas pasar potensial bagi beragam produk barang dan jasa, termasuk jasa boga.
Mahasiswa UI bukan saja anak-anak Jakarta. Sebagian merupakan putra daerah dari Sabang sampai Merauke. Demikian pula para dosen dan karyawannya. Kebhinnekaan warga UI inilah yang mungkin ikut memengaruhi terciptanya keragaman tempat bersantap di sepanjang Jalan Margonda Raya.
Sayang, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terkesan lamban mendorong lebih jauh kawasan itu menjadi pusat wisata belanja dan kuliner yang membanggakan. Jalan Margonda Raya seperti cuma dipersembahkan bagi pengendara kendaraan bermotor karena sangat minimnya fasilitas bagi warga dan pelancong pejalan kaki.
Pada musim kemarau, trotoar Jalan Margonda Raya, yang sebagian besar dikuasai kaum pedagang kaki lima (PKL), panas dan penuh debu, sementara pada musim hujan di mana-mana jadi becek karena banyak bagian cuma berupa jalan tanah yang telanjang.
Bahkan, kaki lima di depan Balaikota Depok merupakan sarana berjalan kaki yang sangat berbahaya. Beberapa lubang yang menganga di trotoar di depan kantor wali kota yang berlokasi di ujung selatan Jalan Margonda Raya itu setiap saat bisa menjebloskan pejalan kaki ke dalam selokan yang persis ada di bawahnya.
Seyogianya, Pemkot Depok segera menertibkan PKL, sekaligus mencarikan mereka solusi untuk tetap bisa berusaha. Setelah itu, dibangun fasilitas pedestrian yang lebar, aman, dan nyaman karena banyaknya tanaman penghijauan.
Kalau hal ini dilakukan, bukan mustahil kawasan Margonda bisa tumbuh menjadi pusat wisata belanja dan kuliner andalan perekonomian Depok, seperti Orchard Road di Singapura. Kedai-kedai, kafe, dan restorannya tak lagi cuma dikunjungi para mahasiswa yang duitnya pas-pasan, tetapi juga oleh kaum pelancong Jakarta dan mancanegara yang berkocek tebal.
Senin, 18 Agustus 2008
The Synchronicity's data
The Synchronicity Exist History
Pada Tahun 1981 pemerintah membentuk Kota Administratif Depok berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1981 yang peresmiannya di selenggarakan pada tanggal 18 Maret 1982 oleh Menteri Dalam Negeri (H. Amir Machmud) yang terdiri dari 3 (tiga) kecamatan dan 17 (tujuh belas) desa.
Selama Kurun waktu 17 Tahun Kota Administratif Depok berkembang dengan pesat baik di bidang pemerintah, pembangunan dan kemasyarakatan, Khususnya bidang pemerintah semua desa berubah menjadi kelurahan dan adanya pemekaran kelurahan, sehingga pada akhirnya Depok terdiri dari 3 (tiga) kecamatan dan 23 (dua puluh tiga) kelurahan. Dengan semakin pesatnya perkembangan dan tuntutan aspirasi masyarakat yang semakin mendesak agar Kota Administratif Depok ditingkatkan menjadi Kotamadya dengan harapan pelayanan menjadi maksimum. Disisi lain Pemerintah Kabupaten Bogor bersama-sama Pemerintah Propinsi Jawa Barat memperhatikan perkembangan tersebut dan mengusulkannya kepada Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999, tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok, yang ditetapkan pada tanggal 20 April 1999, dan diresmikan pada tanggal 27 April 1999 berbarengan dengan pelantikan Pejabat Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Depok yang dipercayakan kepada Drs. H. Badrul Kamal yang pada waktu itu menjabat sebagai Walikota Kota Administratif Depok.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 15 Tahun 1999 Wilayah Kota Depok meliputi wilayah Kota administratif Depok, terdiri dari 3 (tiga) kecamatan sebagaimana tersebut diatas ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor Yaitu :
- Kecamatan Cimanggis, yang terdiri dari 1 (satu) Kelurahan dan 12 (dua belas) Desa yaitu Kelurahan Cilangkap, Desa Pasir Gunung Selatan, Desa Tugu, Desa Mekarsari, Desa Cisalak Pasar, Desa Curug, Desa Hajarmukti, Desa Sukatani, Desa Sukamaju Baru, Desa Jatijajar, Desa Tapos, Desa Cimpaeun, Desa Luwinanggung.
- Kecamatan Sawangan, yang terdiri dari 14 (empat belas) Desa yaitu Desa Sawangan, Desa Sawangan Baru, Desa Cinangka, Desa Kedaung, Desa Serua, Desa Pondok Petir, Desa Curug, Desa Bojongsari, Desa Bojongsari Baru, Desa Duren Seribu, Desa Duren Mekar, Desa Pengasinan, Desa Bedahan, Desa Pasir Putih.
- Kecamatan Limo yang terdiri dari 8 (delapan) Desa yaitu Desa Limo, Desa Meruyung, Desa Cinere, Desa Gandul, Desa Pangkalan Jati, Desa Pangklan Jati Baru, Desa Krukut, Desa Grogol.
- Dan ditambah 5 (lima) Desa dari Kecamatan Bojong Gede yaitu Desa Cipayung, Desa Cipayung Jaya, Desa Ratu Jaya, Desa Pondok Terong, Desa Pondok Jaya.
Kota Depok selain merupakan Pusat Pemerintah yang berbatasan langsung dengan Wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, juga merupakan wilayah peyangga Ibu Kota Negara yang diarahkan untuk Kota pemukiman, kota pendidikan, pusat pelayanan perdagangan dan jasa Kota pariwisata dan sebagai Kota resapan air.
The Synchronicity Emergency Call
Nomor Penting Kota Depok | ||
Nama | Alamat | No Telepon |
Polres Metro Depok | 752-0014 | |
Polsek Cimanggis | 874-1483 | |
Polsek Sukmajaya | 7782-8934 | |
Polsek Beji | 752-0532 | |
Polsek Pancoran Mas | 752-0529 | |
Polsek Limo | 754-4891 | |
Polsek Sawangan | 749-6879 | |
Polsek Bojong Gede | 0251-551 110 | |
PMI | 875-0772 | |
Dinas kebersihan | 776-4213 | |
Terminal Bis | 776-1912 | |
SPBU 24 Jam | ||
SPBU 34-15409 | Jl Raya Parung 5 | 7471-0310 |
SPBU 34-16503 | Jl Cinere Raya | 754-5335 |
SPBU 34-16504 | Jl Raya Pangkalan Jati | 751-2050 |
SPBU 34-16909 | Jl Raya Bogor Km 34 | 874-1317 |
Rumah Sakit RS Permata Ibu Jl Raya Kukusan 168 7778899 RS Graha Afiah Depok II 77826267 | ||
RS Bhakti Yudha | Jl Raya Sawangan Depok | 752-0082, 777-7983 |
RS Harapan Depok | Jl Pemuda 10 | 777-3817, 752-0009 |
RS Ibu & Anak Hermina | Jl Siliwangi 50 | 7720-2525 |
RS Puri Cinere | Jl Maribaya-Cinere, Limo | 754-5488 |
RS Tugu Ibu | Jl Raya Bogor Km 29 Cimanggis | 871-1693 |
RS Umum Daerah Cibinong | Jl Jend Ahmad Yani | 551-2948, 552-3507 |
Rumah Sakit Bersalin | ||
RSB Sumber Bahagia | Jl Bahagia Raya 16 | 770-3429, 770-7137 |
RSB Tunas Jaya | Cibinong | 875-2396 |
Rumah Bersalin Anugrah Abadi | Jl H Saman 38 | 870-1304 |
Rumah Bersalin Depok Jaya | Jl Rambutan 8/19-20 | 752-0552, 775-9148 |
Rumah Bersalin Prima Husada | Jl Cinere Ry Blok F I/1 | 754-6263 |
Rumah Bersalin Syifaul Husna | Kp Bedahan, Pabuaran 8, Cibinong | 8790-7595 |
Apotik 24 Jam | ||
Apotik Hadefarma | Jl Arief Rahman Hakim 4 | 777-5411, 777-5134 |
Apotik Gamila | RSC Veteran Raya 5B | 734-1313 |
Kimia Farma PT Persero | Jl Kejayaan Raya Blok X/6 | 770-4075 |
Apotik Trinitas | Komplek Griya Depok Asri | 770-7545 |
Apotik Vidi | Jl Proklamasi Blok A5 | 770-2208 |
Klinik 24 Jam | ||
Abadi Jaya | Jl Keadilan 4 | 770-2414 |
Citra Medika Sawangan | Jl Bojong Sari Raya 34 | 740-9559 |
Mitra Medika | Jl RRI 17 | 771-8088 |
Poliklinik Ibu Mas | Jl Raya Jakarta-Bogor Km 34/2 | 874-6361 |
Prima Husada | Jl Cinere Raya Blok F I/1 | 754-6263 |
Tumbuh Kembang | Komp Bukit Cengkeh Blok B 1/2 | 871-2626 |
Yayasan Balai Pengobatan Annie Nento Gobel | Komp Lembah Hijau Blok C 6/1 A | 871-2223 |
Walikota Depok
Walikota Depok
Jumlah penduduk & luas wilayah Luas Wilayah : 20.504,54 Ha (200,29 km). Gambaran Umum Kondisi Daerah Kota Depok Kecamatan Pancoran Mas dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Kelurahan Depok, dengan jumlah penduduk 247.426 jiwa dan luas wilayah 1.969,57 hektare dan terdiri dari 11 kelurahan:
Kecamatan Beji dengan Pusat Pemerintahan berkedudukan di Kelurahan Beji dengan jumlah penduduk sebanyak 127.581 jiwa dan luas wilayah 1.631,00 hektare terdiri dari 6 kelurahan:
Kecamatan Sukmajaya dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Kelurahan Mekar Jaya dengan jumlah penduduk sebanyak 293.386 jiwa dan luas wilayah 3.267,77 hektare terdiri dari 11 kelurahan:
Kecamatan Cimanggis dengan pusat pemerintahan yang berkedudukan di Kelurahan Cisalak pasar kecamatan Cimanggis dengan jumlah penduduk 357.204 jiwa dan luas wilayah 5.111,59 hektare terdiri dari 13 kelurahan:
Kecamatan Sawangan dengan pusat pemerintahan yang berkedudukan di Kelurahan Sawangan dengan jumlah penduduk 154.621 jiwa dan luas wilayah 8.437,50 hektare. Terdiri dari 14 kelurahan:
Kecamatan Limo dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Kelurahan Limo Kecamatan Limo dengan jumlah penduduk 133.277 jiwa dan luas wilayah 2.771,40 hektare terdiri dari 8 kelurahan:
|