Senin, 18 Agustus 2008

The Synchronicity Short History



SEJARAH SINGKAT KOTA DEPOK
Kota Depok dahulu merupakan sebuah dusun terpencil ditengah hutan belantara, yang kemudian pada tanggal 18 Mei 1696 seorang pejabat tingi VOC Cornelis Cahstelein membeli tanah yang meliputi daerah Depok dan sedikit wilayah Jakarta Selatan serta Ratujaya Bojong Gede. Selanjutnya tahun 1871 Pemerintah Belanda mengizinkan daerah Depok membentuk Pemerintahan dan Presiden sendiri.

Keputusan tersebut berlaku sampai 1942. Gemeente Depok diperintah oleh seorang Presiden se bagai badan Pemerintahan tertinggi. Di bawah kekeuasaannya terdapat kecamatan yang membawahi mandat (9 mandor) dan dibantu oleh para Pencalang Polisi Desa serta Kumitir atau Menteri Lumbung. Daerah teritorial Gemeente Depok meliputi 1.244 Ha namun hapus pada tahun 1952 setelah terjadi perjanjian pelepasan hak antara Pemerintah RI dengan pimpinan Gemeente Depok, tapi tidak termasuk tanah-tanah Elgendom dan beberapa hak lainnya. Bermula dari sebuah Kecamatan yang berada dalam lingkungan Kewedanaan (Pembantu Bupati) wilayah Parung yang meliputi 21 Desa, pada tahun 1976 perumahan mulai dibangun dan berkembang terus yang akhirnya pada tahun 1981 Pemerintah membentuk kota Administratif Depok yang peresmiannya diselenggarakan pada tanggal 18 Maret 1982 oleh Menteri Dalam Negeri (H. Amir Machmud).

Selama kurun waktu 17 tahun kota Administrasi Depok mengalamai penggantian kepemimpinan mulai dari walikota pertama Drs. Rukasah Suradimadja (Alm) (1982-1984), Walikota kedua Drs. H. M.I.Tamdjid (1984-1988), Walikota ketiga Drs. H. Abdul Wachyan (1988-1991), keempat Drs. H. Moch. Masduki (1991-1992), kelima Drs. H. Sofyan Saf ari Hamim (1992-1996) kemudian kepemimpinan Kotip Depok dijabat oleh Walikota Depok keenam Drs. H. Badrul Kamal (1997-1999) yang pada tanggal 27 April 1999 dilantik menjadi Pejabat Walikotamadya kepala Daerah Tingkat II Depok (bersama dengan Peresmian Kota Depok).



- Luas Wilayah : 20.504,54 Ha (200,29 Km).

- Jumlah Penduduk 1.006.537 (pada tahun 1998)

Terdiri dari 6 Kecamatan, 39 Desa dan 24 Kelurahan.

1. Kecamatan Pancoran Mas : 6 Kelurahan dan 5 Desa

2. Kecamatan Beji 6 Kelurahan

3. Kecamatan Sukmajaya : 11 Kelurahan dan 12 desa

4. Kecamatan Cimanggis : 1 Kelurahan dan 12 Desa

5. Kecamatan Sawangan : 14 Desa

6. Kecamatan Limo : 8 Desa

Gambaran Umum Kotamadya Daerah Tingkat II Depok

1.. Kecamatan Beji dengan Pusat Pemerintahan berkedudukan dikelurahan Beji, terdiri dari 6 kelurahan dengan jumlah pendududk sebanyak 80.377 jiwa dan luas wilayah 1614 Ha.
2.. Kecamatan Sukmajaya, dengan pusat pemerintahan berkedudukan dikelurahan Mekar Jaya, terdiri dari 11 kelurahan dengan jumlah pendududk sebanyak 216.396 Jiwa dan luas wilayah 3.398 Ha.
3.. Kecamatan Pancoran Mas, dengan pusat pemerintahan berkedudukan dikelurahan Depok, terdiri dari 6 Kelurahan dan 6 Desa dengan jumlah penduduk 156.118 jiwa dan luas wilayah 2.671 Ha.
4.. Kecamatan Limo dengan pusat pemerintahan berkedudukan di Des Limo Kecamatan Limo, terdiri dari 8 desa dengan jumlah penduduk 66.891 jiwa dan luas wilayah 2.595,3 Ha.
5.. Kecamatan Cimanggis dengan pusat pemerintahan yang berkedudukan di desa Cisalak pasar kecamatan Cimanggis. Terdiri dari 1 kelurahan dan 12 desa dengan jumlah penduduk 221.330 jiwa dan luas wilayah 5.077,3 Ha.
6.. Kecamatan Sawangan dengan pusat pemerintahan yang berkedududkan di desa Sawangan. Terdiri dari 14 desa dengan jumlah penduduk 87.758 jiwa dan luas wilayah 4.673,8 Ha.

LETAK GEGOGRAFIS :

Kota Depok terletak disebelah Barat/Utara wilayah Kabupaten Dati II Bogor dan berbatasan langsung dengan Wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Tanggerang dan Kabupaten Bekasi. Secara Administratif Kota Depok mempunyai batas-batas sebagai berikut :

1.. Sebelah Utara berbatasan dengan DKI Jakarta dan Kecamatan Ciputat Kabupaten Tanggerang.
2.. Sebelah Selatan berebatasan dengan Kecamatan Bojong Gede dan Cibinong Kabupaten Bogor.
3.. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gunung Sindur dan Parung Kabupaten Bogor.
4.. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Gunung Putri Kabupaten bogor dan Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi


EKONOMI :

Perhitungan laju perekonomian Kota Depok belum dilakukan secara khusus dan masih mengacu pada PDRB Kabupaten Bogor, karena pada waktu penyusunannya, kota Depok masih menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Bogor. Namun demikian secara umum llaju pertumbuhan ekonomi pada periode 1993-1996 cenderung meningkat pertahunnya 9,93 %, 8,63% dan 11,68%. Tetapi pada periode Januari - September 1998 pada saat terjadi krisis moneter, LPE kota Depok / Kabupaten Bogor mengalami penurunan -14% dan situasi ini menunjukkan terjadinya penurunan aktivitas ekonomi daerah yang mengakibatkan penyempitan lapangan kerja dan menurunnya pendapatan serta daya beli masyarakat.

PERTOKOAN / PASAR :

Adanya pertokoan yg bergerak dalam berbagai bidang yaitu : Sandang/pangan/ alat-alat rumah tangga, bangunan, alat tulis kantor, elektronik dan lain-lain sebanyak 2847 buah dan 15 pasar harian, 17 pasar swalayan, 4 shoping center dan 1 pasar mingguan.

BANK :

Terdapat 10 Bank Pemerintah, 36 Bank Swasta dan 17 Bank Perkeriditan Rakyat.

FASILITAS HOTEL DAN RUMAH MAKAN :

Sebagai kota pemukiman, pendidikan, jasa dan perdagangan, Kota Depok telah memiliki 4 hotel, 4 penginapan, 5 wisma, 12 fasilitas sejenis lainnya, 46 restoran, 1400 rumah makan.

FASILITAS REKREASI DAN HIBURAN :

Fasilitas-fasilitas yang telah dimiliki oleh Kota Depok adalah : 2 taman rekreasi, 5 kolam renang, 17 Bioskop, 17 tempat Bilyard dan 14 hiburan lainnya.




PENGGUNAAN LAHAN : Kondisi wilayah Kota Depok Merupakan tanah darat dan tanah sawah. Sebagian besar tanah darat merupakan areal pemukiman sesuai dengan fungsi kota Depok yang dikembangkan sebagai pusat pemukiman, pendidkan, perdaganagn dan jasa.

Secara rinci penggunaan lahan adalah sebagai berikut :

a.. Pemukiman:10.968Ha
b.. Pertanian: 4.653Ha
c.. Industri: 344Ha
d.. Rawa / Setu: 91Ha
e.. Lain-lain: 3.973Ha
PRASARANA JALAN : Prasarana jalan sebagai penunjang kegiatan ekonomi masyarakat meliputi :

a.. Jalan Negara: 21,3Km
b.. Jalan Propinsi:254Km
c.. Jalan Kabupaten: 10,8Km
d.. Jalan Kecamatan / Desa: 120,2Km
e.. Jalan lain-lain: 129Km
FASILITAS ENERGI : Kebutuhan Listrik bagi Kota Depok dilayani oleh PLN, Jumlah pelanggan saat ini berjumlah 85.000 (99,27%) sambungan denga kekuatn 281.856 KVA.

FASILITAS AIR BERSIH : Pelayanan air bersih dilaksanakan oleh PDAM sampai saat ini penduduk yang telah terlayani sebanyak 197.484 jiwa (54,26%). Sumber air bersih berasal dari sungai Ciliwung dan sumur bor dengan debit 323 liter/detik.



Tidak ada komentar: